PROFESI PENDIDIKAN
-

Senin, 11 Mei 2009

Pemkab Diminta Perhatikan Sarana Pendidikan Informal

Pemkab Diminta Perhatikan Sarana Pendidikan Informal 
Tokoh masyarakat Kabupaten Sijunjung, Zulhendri Hasan, SH.MH, meminta Pemkab Sijunjung untuk lebih memperhatikan lagi sektor pendidikan informal, seperti meningkatan sarana dan prasarana surau yang selama ini telah jadi basis pendidikan bagi orang Minangkabau. “Dari surau itu dulunyanya telah banyak lahir tokoh-tokoh Minangkabau yang bertaraf Nasional dan Internasional, karena itu surau tak dapat dianggap remeh begitu saja fungsi. Sebab eksistensi dan fungsinya dalam membentuk sikap, mental dan kepribadian orang Minangkabau sudah terlihat nyata,” katanya. Ia sangat setuju dengan program kembali ke surau yang telah dicanangkan Pemkab Sijunjung, namun hal itu juga harus dibarengi dengan peningkatan sarana dan prasarana yang memadai, agar para santri merasa lebih nyaman untuk belajar menuntut ilmu agama. Ia pun tak menampik, selama ini Pemkab telah berupaya meningkatkan mutu kualitas pendidikan keagamaan di surau melalui berbagai bantuan yang diberikan, seperti bantuan untuk guru mengaji. Tapi ia juga merasa prihatin, karena dibeberapa nagari masih ada masyarakat yang melaksanakan pembangunan surau dengan hanya mengandalkan swadaya, sementara kehidupan masyarakat itu sendiri masih terbilang sulit.

“Hal inilah yang perlu menjadi perhatian bersama, termasuk pemerintah daerah. Kita menggembar-gemborkan kembali ke surau, tapi tolong perhatikan juga sarana penunjangnya,” harapnya. Menurut putra asli Muaro Bodi, yang saat ini juga tercatat sebagai Caleg DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di era globalisasi sekarang keberadaan surau memang sangat tepat sekali, terutama dalam mendidikan mental generasi muda agar tidak terjerumus dalam hal-hal negatif, yang disebabkan pengaruh kemajuan zaman. Andai saja generasi muda Minang tidak dibentengi dirinya dengan ilmu agama yang kuat, maka dikhwatirnya suatu saat jati diri orang Minang, yang terkenal dengan agama dan adat istiadatnya yang kuat, akan hilang terlindas perkembangan zaman. “Makanya kita juga berharap kepada masyarakat di setiap pelosok nagari, untuk menghidupkan surau kembali, dan jadikanlah surau itu sebagai basis pendidikan anak-anak kita, kita saja sebagai sarana untuk mengaji, tapi juga untuk memberikan pendidikan adat yang berlaku di nagari, agar mereka mengerti dan tahu dengan dengan seluk beluk adat Minangkabau ini,” harapnya.

sumber : http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?mod=be

Tidak ada komentar:

Posting Komentar